Generasi muda atau yang lebih dikenal dengan pemuda merupakan harapan
yang paling Urgent dan aset berharga bangsa. Pemuda adalah salah satu
pilar yang memiliki peran besar dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan
bernegara sehingga maju mundurnya suatu negara, sedikit banyak
ditentukan oleh pemikiran dan kontribusi aktif dari pemuda di negara
tersebut.
Begitu juga dalam lingkup kehidupan bermasyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang potensial dalam tatanan masyarakat sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsa, karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Anis Baswedan mengatakan bahwa Pemuda memiliki tiga peran utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Pertama, sebagai generasi penerus yang konsisten melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya. Kedua, sebagai generasi pengganti untuk menggantikan para generasi tua yang belum mampu mengemban amanat. Ketiga, sebagai generasi pembaharu yang bersungguh-sungguh berjuang mewujudkan keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa.
Generasi pemuda sebagai penerus perjuangan generasi bangsa sebelumnya, ini selaras dengan perkataan bung karno bahwa “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya” dan “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
Pemuda sebagai aset terpenting dalam bangsa harus menghormati jasa pahlawannya dan perjuangan yang dilakukan pemuda saat ini adalah pergerakan untuk memperjuangkan hak rakyat. Generasi muda sebagai generasi pengganti para generasi tua yang belum mampu mengemban amanat, generasi muda yang digadang-gadang sebagai agent of change (agen perubahan) yang mempunyai ide-ide dan pemikiran baru dimaksudkan akan lebih mampu dengan pembaharuan yang di miliki dalam melayani, mengayomi dan mengabdi untuk masyarakat.
Generasi muda sebagai generasi pembaharu yang bersungguh-sungguh berjuang mewujudkan keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa, generasi muda sebagai pioneer utama yang lebih mengedepankan rakyat dalam pembangunan di banding dengan kepentingannya maupun kelompoknya. Sangat pentingnya peran pemuda dalam pembangunan bangsa untuk mewujudkan bangsa yang adil, sejahtera, dan makmur adalah tantangan terbesar pemuda. Pada setiap perkembangan dan pergantian peradaban selalu ada darah muda yang memeloporinya.
Generasi muda saat ini kurang peduli dengan apa yang dicita-citakan oleh bangsa, kurang peduli dengan perjuangan yang telah dilakukan oleh para generasi terdahulunya, sekarang para pemuda terlalu sibuk dengan perkembangan zaman dan tren dengan kebanyakan nongkrong di Cafe sambing bercengkarama ria tanpa mempedulikan realitas sosial yang terjadi. Hal tersebut membuat pudarnya nasionalisme yang telah di bangun generasi tua sebelumnya. Dan pemuda Indonesia dewasa ini telah banyak kehilangan jati dirinya, terutama dalam hal wawasan kebangsaan dan patriotisme (cinta tanah air) Indonesia.
Oleh karenanya dibutuhkan adanya re-thinking (pemikiran kembali) dan re-inventing (penemuan kembali) dalam nation character building (pembangunan karakter bangsa) bagi pemuda yang berwawasan kebangsaan dan patriotisme untuk menemukan kembali jati diri bangsa. Pada tahun 1928 pemuda Indonesia mengguncang dunia dengan manifesto heroic dengan mendeklarasikan Sumpah Pemuda. Pemuda Indonesia menjadi pioneer dalam proses bangkitnya bangsa Indonesia untuk melakukan perlawanan sistematis terhadap imperalisme (penjajahan).
Pada tahun 1998 pemuda Indonesia pun melakukan revolusi (gerakan) reformasi terhadap pemerintahan orde baru. Menuju pemerintahan reformasi. Namun ironis sekali, karena beberapa tahun perjalanan orde reformasi, yang telah diwarnai kepemimpinan nasional dengan tujuh presiden ternyata kita masih belum keluar dari krisis.
Pengangguran merajalela, adanya ancaman dis-integrasi bangsa, korupsi yang makin meluas, dan moral bangsa yang hancur. Sebuah pertanyaan besar sekaligus menjadi big problem bagi pemuda Indonesia adalah “bagaimana nasib bangsa dan pemuda Indonesia di masa depan?” Nothing happens until something moves atau jangan berharap sebelum ada pergerakan. Inilah salah satu tugas pemuda dalam membangun karakter bangsa. Tidak bisa banyak diharapkan pada generasi tua untuk melakukan gerakan perubahan, justru yang sering terjadi adalah quo vadis. Secara empiris, hanya pemuda yang “to be more dynamics and successful”.
Begitu juga dalam lingkup kehidupan bermasyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang potensial dalam tatanan masyarakat sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsa, karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Anis Baswedan mengatakan bahwa Pemuda memiliki tiga peran utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Pertama, sebagai generasi penerus yang konsisten melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya. Kedua, sebagai generasi pengganti untuk menggantikan para generasi tua yang belum mampu mengemban amanat. Ketiga, sebagai generasi pembaharu yang bersungguh-sungguh berjuang mewujudkan keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa.
Generasi pemuda sebagai penerus perjuangan generasi bangsa sebelumnya, ini selaras dengan perkataan bung karno bahwa “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya” dan “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
Pemuda sebagai aset terpenting dalam bangsa harus menghormati jasa pahlawannya dan perjuangan yang dilakukan pemuda saat ini adalah pergerakan untuk memperjuangkan hak rakyat. Generasi muda sebagai generasi pengganti para generasi tua yang belum mampu mengemban amanat, generasi muda yang digadang-gadang sebagai agent of change (agen perubahan) yang mempunyai ide-ide dan pemikiran baru dimaksudkan akan lebih mampu dengan pembaharuan yang di miliki dalam melayani, mengayomi dan mengabdi untuk masyarakat.
Generasi muda sebagai generasi pembaharu yang bersungguh-sungguh berjuang mewujudkan keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa, generasi muda sebagai pioneer utama yang lebih mengedepankan rakyat dalam pembangunan di banding dengan kepentingannya maupun kelompoknya. Sangat pentingnya peran pemuda dalam pembangunan bangsa untuk mewujudkan bangsa yang adil, sejahtera, dan makmur adalah tantangan terbesar pemuda. Pada setiap perkembangan dan pergantian peradaban selalu ada darah muda yang memeloporinya.
Generasi muda saat ini kurang peduli dengan apa yang dicita-citakan oleh bangsa, kurang peduli dengan perjuangan yang telah dilakukan oleh para generasi terdahulunya, sekarang para pemuda terlalu sibuk dengan perkembangan zaman dan tren dengan kebanyakan nongkrong di Cafe sambing bercengkarama ria tanpa mempedulikan realitas sosial yang terjadi. Hal tersebut membuat pudarnya nasionalisme yang telah di bangun generasi tua sebelumnya. Dan pemuda Indonesia dewasa ini telah banyak kehilangan jati dirinya, terutama dalam hal wawasan kebangsaan dan patriotisme (cinta tanah air) Indonesia.
Oleh karenanya dibutuhkan adanya re-thinking (pemikiran kembali) dan re-inventing (penemuan kembali) dalam nation character building (pembangunan karakter bangsa) bagi pemuda yang berwawasan kebangsaan dan patriotisme untuk menemukan kembali jati diri bangsa. Pada tahun 1928 pemuda Indonesia mengguncang dunia dengan manifesto heroic dengan mendeklarasikan Sumpah Pemuda. Pemuda Indonesia menjadi pioneer dalam proses bangkitnya bangsa Indonesia untuk melakukan perlawanan sistematis terhadap imperalisme (penjajahan).
Pada tahun 1998 pemuda Indonesia pun melakukan revolusi (gerakan) reformasi terhadap pemerintahan orde baru. Menuju pemerintahan reformasi. Namun ironis sekali, karena beberapa tahun perjalanan orde reformasi, yang telah diwarnai kepemimpinan nasional dengan tujuh presiden ternyata kita masih belum keluar dari krisis.
Pengangguran merajalela, adanya ancaman dis-integrasi bangsa, korupsi yang makin meluas, dan moral bangsa yang hancur. Sebuah pertanyaan besar sekaligus menjadi big problem bagi pemuda Indonesia adalah “bagaimana nasib bangsa dan pemuda Indonesia di masa depan?” Nothing happens until something moves atau jangan berharap sebelum ada pergerakan. Inilah salah satu tugas pemuda dalam membangun karakter bangsa. Tidak bisa banyak diharapkan pada generasi tua untuk melakukan gerakan perubahan, justru yang sering terjadi adalah quo vadis. Secara empiris, hanya pemuda yang “to be more dynamics and successful”.